Penumpang yang terbang pagi sering kali harus bangun lebih awal untuk menghindari keterlambatan, sehingga banyak yang merasa lelah dan memilih tidur begitu duduk di kursi pesawat. Namun, disarankan untuk menunda tidur sampai pesawat sepenuhnya lepas landas dan juga untuk tetap terjaga sesaat sebelum mendarat. Mengapa hal ini penting?
Dilansir dari Travel and Leisure, seperti yang dikutip Kompas.com, tidur saat lepas landas dan mendarat sebaiknya dihindari karena risiko barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi. Barotrauma telinga, atau yang biasa dikenal dengan "telinga pesawat," terjadi akibat perbedaan tekanan udara antara lingkungan luar dan bagian dalam telinga, yang bisa menyebabkan gendang telinga menonjol dan menimbulkan rasa sakit.
Kondisi ini sering terjadi selama pesawat lepas landas dan mendarat karena perubahan tekanan udara yang mendadak di dalam kabin, yang sulit diimbangi oleh gendang telinga. Ini sebabnya, banyak penumpang merasa telinganya tersumbat atau sakit saat naik pesawat.
Gangguan ini juga bisa menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau suara yang terdengar teredam. Jika mengalami ini, penumpang dapat meredakannya dengan cara menguap, menelan, atau mengunyah untuk membuka saluran eustachius, yang membantu menyeimbangkan tekanan di telinga. Bagi orang dewasa sehat, cara ini biasanya efektif, namun faktor tertentu seperti penyakit, alergi, atau infeksi dapat memperparah kondisi telinga tersumbat.
Menurut Profesor Dan Bubb dari University of Nevada, tidur menjadi faktor risiko terjadinya barotrauma telinga.
"Saat kita tidur, kita tidak banyak menelan cairan yang membantu menyeimbangkan tekanan di telinga," kata Bubb, dikutip dari Travel and Leisure, Minggu (27/10/2024).
Selain alasan kesehatan, alasan lainnya terkait dengan keselamatan penerbangan. Dua produsen pesawat besar dunia, Boeing dan Airbus, menyatakan bahwa lepas landas dan mendarat adalah fase penerbangan yang paling berisiko terjadi kecelakaan.
"Alasan lain untuk menghindari tidur saat lepas landas dan mendarat adalah agar Anda benar-benar menyadari situasi jika terjadi keadaan darurat dan semua orang perlu mengevakuasi pesawat," jelas Bubb.
Jika tertidur saat keadaan darurat, penumpang bisa mengalami kesulitan untuk kembali fokus dan sadar akan situasi, yang tentu bisa menghambat proses evakuasi.
© Copyright 2024 Kupas Jambi - All Rights Reserved